Terbaik Se – Kaltim, Bappedalitbang Review Dokumen PPKD

TANA PASER, MCKabPaser – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Paser menggelar rapat membahas Review Pokok – Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) Kabupaten Paser 2021-2039 di Ruang Rapat Simpepeda Bappedalitbang, Selasa (22/02/22).

Bertindak sebagai moderator pada kegiatan ini Kepala Bidang (Kabid) Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Syarif Fuadi Fauzi dengan Narasumber Syamsul Rijal dari Universitas Mulawarman Samarinda

Adapun Pembahas pada review pokok – pokok pikiran kebudayaan daerah ini yaitu Yenny Lasmawaty dari Kemendikbudristekdikti Jakarta , Yekti Utami dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kaltim , Surpiani dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Paser , Sujono Cipto Trisno Peneliti Ahli Muda Bappedalitbang Kabupaten Paser , M. Ramli Peneliti Ahli Muda Bappedalitbang Kabupaten Paser dan Ijma Peneliti Ahli Muda Bappedalitbang Kabupaten Paser .

Dalam kegiatan ini juga dihadiri Sultan Paser YM. Aji Muhammad Jarnawi

Kegiatan ini kata Syarif Fuadi Fauzi merupakan salah satu kewajiban di Bappedalitbang untuk menyampaikan hasil kelitbangan yang dianggap penting.

“arahnya untuk para pemangku kebijakan khususnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Paser,” kata Syarif.

Ia mengatakan tujuan kegiatan ini untuk mendapatkan gambaran dari para ahli untuk menemukan langkah optimal untuk Pokok-Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah Kabupaten Paser.

Syarif menambahkan hal ini harus terkoneksi dengan Provinsi dan pusat. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan memiliki kontribusi nyata, karena belum pernah ada kajian kebudayaan secara detail.

Kabupaten Paser dalam penyusunan hasil kajian PPKD menjadi terbaik se – Kalimantan Timur, dikarenakan menjadi yang pertama dan dokumen PPKD lengkap hingga ke tingkat pusat.

“Dokumen kajian Paser paling lengkap, objek dan subjek kebudayaan nya,” ujar Syarif

Saat ini Pemkab Paser sedang memproses buku sejarah tentang peradaban dan Kebudayaan Paser.

Akademisi Universitas Mulawarman, Syamsul Rijal mengatakan, dalam penyusunan diseminasi kebudayaan dibagi menjadi beberapa bagian yaitu meliputi perlindungan inventarisasi, penyelamatan, pemeliharaan, pengamanan, publikasi, pengembangan, kajian pengayaan, keragaman, dan penyebarluasan.

Pada tahun 2018 belum ditemukan manuskrip, dan pada tahun 2021 sudah masuk di dalamnya berupa Al-Qur’an tulis tangan koleksi museum Sadurengas dan surat-surat kerajaan koleksi ahli waris.

“Walaupun sudah ada, kita harus teliti lebih dalam lagi mengenai keberadaan manusrkip ini,” ujar Syamsul. (Tim Media Center Diskominfostaper Paser)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *