Tingkatkan Aksebilitas Infrastruktur Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan, Pemkab Paser Lakukan Orientasi Program KOTAKU
BANDUNG, MCKabPaser – Guna mengurangi ketimpangan antarwilayah melalui peningkatan aksebilitas infrastruktur yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan, sebagaimana yang tercantum dalam misi ke tiga Kabupaten Paser.
Salah satu upaya Pemerintah (Pemkab) Kabupaten Paser untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan melakukan studi tiru dalam rangka orientasi mengenai Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) di Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat, Rabu (13/9/2023).
Dengan diterbitkannya Surat Keputusan Bupati Paser Nomor 653/KEP-116/2021 tentang penetapan lokasi perumahan kumuh dan permukiman kumuh kawasan perkotaan, merupakan bukti bahwa Pemkab Paser berupaya mengatur kawasan yang bersih dari kumuh.
Dijelaskan Bupati Paser dr. Fahmi Fadli dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, persentase penanganan kawasan kumuh di Kabupaten Paser cenderung meningkat.
“Berdasarkan data pada 2020 tercatat sebesar 66,88 persen, 2021 sebesar 70,14 persen dan pada 2023 mencapai 83,94 persen, salah satunya dapat dilihat dari capaian akses air minum,” jelas dr. Fahmi saat kunjungan kerja di Kantor Bupati Bandung, Gedung Muhammad Toha.
Selain melakukan studi tiru di Kabupaten Bandung dengan gelar sebagai penataan kota terbaik nomor satu di Indonesia itu, ia menyebutkan kegiatan ini merupakan salah satu upaya Pemkab Paser dalam mempersiapkan dan untuk mengantisipasi dampak pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Oleh karena itu, Kabupaten Paser sebagai salah satu daerah penyangga IKN, maka dianggap perlu untuk melakukan penataan wilayah sebelum masifnya pembangunan di Kabupaten Paser, sehingga nantinya tidak ada bangunan yang tidak teratur dan terkesan kumuh.
“Dari kegiatan ini bersama kepala Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Paser akan menggali informasi atas keberhasilan Kabupaten Bandung yang mampu menata wilayahnya secara teratur melalui program KOTAKU,” ujar dr. Fahmi.
Sementara itu Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Paser, Adi Maulana, menyebutkan penataan sejumlah kawasan kumuh di Kabupaten Paser harus dilakukan sejak dini dengan strategi dan pola khusus.
Sehingga, lanjut Adi, Apabila Kabupaten Paser sudah tertata dapat menarik perhatian pengunjung setelah banyaknya penduduk yang berpindah ke IKN Nusantara nantinya.
“Saat pemindahan pusat pemerintahan ke IKN, maka ribuan penduduk akan berdatangan ke IKN, dikhawatirkan melebihi kapasitas, untuk itulah perlu menyiapkan kawasan-kawasan kita,” pungkasnya, saat mendampingi Bupati Paser dalam kegiatan studi tiru dan orientasi.
Dalam kunjungannya itu Bupati Paser dr. Fahmi Fadli dan rombangan OPD terkait diterima langsung Sekretaris Daerah (Sekda), Cakra Amiyana beserta jajarannya.
Kegiatan yang diinisiasi Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkimtan) Kabupaten Paser dihadiri Kepala Dinas (Kadis) Perkimtan Paser Hulaimi beserta jajaran, Kadis Lingkungan Hidup Ahmad Safari, Kadis Pemadam Kebakaran Kabupaten Paser M. Lukman Darma beserta jajaran, Sekretaris Bappedalitbang Paser dan sejumlah pejabat di lingkungan Kabupaten Paser. MC.Kab.Paser/Asm