Disdikbud Paser Libatkan 13 Seniman Daerah dalam kegiatan GSMS
Tana Paser, MCKabPaser – Dalam rangka meningkatkan wawasan peserta didik terhadap seni dan budaya, Pemerintah Kabupaten Paser melaksanakan program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) yang melibatkan 13 seniman daerah.
“Kegiatan ini untuk memotivasi peserta didik agar meningkatkan wawasan dan keterampilan seni dan budaya,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Paser, Muhammad Yunus, Jumat (25/03/2022).
Yunus mengatakan 13 sekolah yang akan mendapat materi serupa ekstra kurikuler itu yakni 7 Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan 6 Sekolah Dasar (SD).
Para seniman daerah yang dilibatkan dalam GSMS ini, lanjut Yunus, akan menularkan ilmu dan keterampilan mereka kepada peserta didik di luar jam sekolah.
Dalam kegiatan itu para seniman akan didampingi asisten seniman yang ditunjuk dari guru masing-masing sekolah.”Seniman akan memberikan materi selama 19 jam pelajaran,” kata Yunus.
Adapun materi yang disampaikan dalam GSMS ini, diantaranya seni pertunjukan, seni musik/suara, seni tari, seni teater, seni rupa, seni media, seni sastra, dan nilai budaya dan objek pemajuan kebudayaan lain.Yunus mengatakan GSMS merupakan program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
“Harapan kami agar peserta didik dapat menyerap langsung ilmu pengetahuan dan sikap seniman selama kegiatan GSMS,” ucapnya.
Badarudin, salah satu seniman yang dilibatkan dalam kegiatan GSMS, berharap dari kegiatan itu akan tercipta peserta didik yang memiliki kepribadian luhur, memiliki karakter kuat dan sadar akan identitas bangsa yaitu nilai-nilai tradisi seni dan budaya.
Hal itu, katanya , implementasi dari Undang-Undang Dasar Nomor 5 Tahun 2017 Tentang Pemajuan Kebudayaan.
“Selain itu, kegiatan GSMS menjalankan “Kurikulum Merdeka” tahun 2022 yaitu lebih menggunakan konsep pembelajaran mendalami minat bakat peserta didik di semua jenjang sekolah SD/SMP/SMA/SMK Sederajat, sesuai arahan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset Dan Teknologi Republik Indonesia,” ucapnya.
Pewarta: Hutja, Editor: Ropi’i