Yuk, Intip Kerja Satgas Sampah, dari Resiko Penyakit hingga ‘kucing-kucingan’ dengan Warga

TANA Paser, MCKabPaser – BERADA di dekat bak sampah atau tempat pembuangan sampah (TPS) hingga berjam-jam tentu tidaklah nyaman. Di samping harus menahan bau tak sedap dari timbunan sampah, resiko terkena penyakit akibat terlalu lama berada dekat bak sampah tak bisa dihindarkan.

Begitulah rutinitas tiap hari yang dilakukan Rahmadi, anggota satuan tugas (satgas) sampah yang dibentuk Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Paser. Ia bersama anggota satgas sampah yang lain, setiap hari, pagi dan malam, menunggui TPS-TPS yang tersebar di Kota Tanah Grogot, untuk memastikan masyarakat membuang sampah dengan benar.

“Kebanyakan warga malas membuang sampah ke dalam TPS, hanya ditaruh di samping TPS, ” kata Rahmadi yang sedang mengawasi TPS di Jalan Noto Sunardi, Jumat (25/3/2022).

Selama memantau TPS, ia harus berada 3 -5 meter dari TPS, meski harus menahan bau tak sedap dari timbunan sampah. “Kalau terlalu jauh dari TPS, susah mengingatkan warga yang mau buang sampah, ” Kata Rahmadi yang ditemani rekan kerjanya Tambah.

Biasanya warga suka main ‘ kucing-kucingan’ dengan satgas sampah. Jika di lokasi TPS tidak terlihat satgas, mereka menaruh sampah sembarangan bahkan kadang dilempar sambil berlalu. “Pernah saya ngumpet di seberang jalan, warga yang biasanya membuang sampah ke dalam TPS, begitu melihat tidak ada satgas ‘penyakit nya” kambuh lagi, digeletakan begitu saja di samping TPS, ” kata Rahmadi tersenyum heran.

Yang bikin kesal, kata Rahmadi, warga yang membuang sampah dari dalam mobil atau motor sambil melaju kendaraanya. “Tidak sempat kita mengingatkan, karena cepat melaju, terpaksa kami memungut kembali sampah dan dimasukkan ke dalam TPS, ” katanya.

Untuk setiap TPS, tiap hari dijaga dua- tiga orang satgas. Mereka berpindah -pindah lokasi sesuai jadwal lokasi pemantauan. ” Kalo pagi hari ada enam TPS yang dijaga, masing-masing dua petugas sedangkan malam hari ada 4 TPS yang dijaga dengan tiga satgas, ” katanya.

Untuk menjaga TPS di pagi hari, Satgas sudah ada di lokasi setelah sholat shubuh hingga pukul 08.00 wita. Sedangkan malam hari satgas mulai bekerja setelah sholat maghrib hingga pukul 22.00 wita.

Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Paser Achmad Safari mengatakan keberadaan satgas sampah adalah untuk mengedukasi masyarakat agar membuang sampah pada tempatnya dan menjaga kebersihan lingkungan. Selain itu, mereka juga ditugaskan mengawasi lokasi yang TPS -nya dibongkar. “

“Kebiasaan masyarakat, masih sering membuang sampah di lokasi yang TPS nya sudah dibongkar, ” kata Safari.

Saat ini, kata Safari, TPS yang tersebar di Kota Tanah Grogot masih tersisa 50 unit. Nantinya TPS tersebut akan dimusnahkan selain karena alasan pertimbangan estetika Kota juga karena berjalannya pengelolaan sampah berbasis masyarakat.

“Kedepan nanti sudah tidak ada lagi TPS seiring dengan berjalannya pengelolaan sampah berbasis masyarakat, ” Katanya.

Ia juga menghimbau masyarakat agar membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan dan menjaga kebersihan lingkungan tinggalnya.

Pewarta : Hutja, Editor : Ropii

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *