DKP Terapkan Program Inklusi Sosial Perpustakaan, Literasi Bertambah Ekonomi Meningkat

Tana Paser – Pemerintah Darah Kabupaten Paser melakukan reformasi perpustakaan melalui program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial. Wakil Bupati Paser Hj. Syarifah Masitah Assegaf mendorong masyarakat meningkatkan literasi dan mempraktekkan agar bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.

“Pemerintah Daerah sangat mendorong agar masyarakat meningkatkan literasi, dan pengetahuan yang diperoleh bisa diberdayakan sehingga bermanfaat,” kata Wabup Paser, Selasa (7/3).

Literasi yang diperoleh masyarakat, kata Wabup, berdampak positif dari segi sosial dan ekonomi. Oleh karenanya perangkat daerah terkait didorong untuk memberdayakan masyarakat melalui program reformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.

Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (DKP) Paser Yusuf Sumako mengatakan, dampak inklusi sosial yang dilaksanakan adalah hasil nyata dari sisi ekonomi setelah memperoleh pengetahuan dari aktivitas membaca,” katanya.

Pada kegiatan rapat koordinasi nasional (rakornas) perpustakaan yang diikuti kepala daerah se-Indonesia pada 6-7 Maret 2023 di Jakarta, program inklusi sosial yang dilaksanakan DKP Paser menjadi perwakilan Provinsi Kaltim.

Program inklusi sosial yang ditampilkan pada rakor tersebut berupa video singkat tentang seorang ibu rumah tangga asal Kabupaten Paser yang memiliki usaha ‘kripik korek’.

Dalam video itu, seorang ibu rumah Tangga asal Kabupaten Paser bernama Nur, yang merupakan binaan DKP Paser, berjuang menjalankan usaha kecilnya ‘krirpik korek’.

“Setelah mendapatkan binaan melalui literasi, usaha Ibu Nur mulai meningkat,” kata Sumako.

Pada kegiatan itu, Provinsi Kaltim mendapat penghargaan dari Kepala Perpustakaan Nasional atas program inklusi sosial Kabupaten Paser.

Sumako menjelaskan inklusi sosial dalam reformasi perpustakaan adalah memberikan dampak positif dari literasi bagi masyarakat.

“Maksud inklusi sosial, dari hasil membaca ada dampaknya. Masyarakat bukan hanya membaca, menulis, dan berhitung, tapi juga diimplementasikan sehingga dapat menghasilkan tambahan ekonomi,” terangnya.

Ibu Nur, adalah contoh kecil dari manfaat pentingnya literasi bagi kehidupan. DKP Paser, kata Sumako, aktif meningkatkan literasi masyarakat dengan berbagai kegiatan seperti perpustakaan keliling, menjalin kerjasama dengan beberapa perangkat daerah agar bisa dibangun perpustakaan di sekolah sekolah dan di kantor desa.

Pewarta: Hutja, Editor: Ropi’i

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *