Percepat Cakupan Vaksinasi, Pemkab Paser Libatkan Seluruh Stakeholder

TANA PASER, MCKabPaser – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Paser I Dewa Made Sudharsana mengatakan Pemerintah Kabupaten Paser berupaya meningkatkan cakupan vaksinasi dengan melibatkan stakeholder seperti Polri, TNI, organisasi masyarakat, organisasi kegamaan, dan perusahaan yang beroperasi di daerah ini.

“Pemkab Paser berupaya meningkatkan cakupan vaksinasi dengan melibatkan banyak pihak. Untuk saat ini cakupan vaksinasi untuk dosis pertama 47,88 persen dan dosis kedua 29 persen,” kata I Dewa Made Sudharsana, Selasa (09/11/2021).

Dewa mengatakan keterlibatan berbagai pihak dalam mempercepat cakupan vaksinasi di Kabupaten Paser terlihat seperti yang dilakukan PT. Bumi Mulia Makmur Lestari yang akan memvaksin 2.000 orang (karyawan/masyarakat). Hal yang sama juga akan dilakukan PT Pradiksi dan Saraswanti.

“PT. BMML akan memvaksin 2.000 sasaran. begitu juga dengan PT Pradiksi dengan sasaran 2.000 orang. Untuk yang di PT. Saraswanti kami belum dapat informasi,” ujar Dewa.

Partisipasi perusahaan lain, kata dia, juga akan dilakukan PT. Kideco dengan menggelar kegiatan vaksinasi keliling yang menyasar 500 orang.
Pemkab Paser, kata Dewa, sudah menyampaikan kepada semua perusahaan untuk terlibat dalam program vaksinasi ini .

“Perusahaan-perusahaan responnya bagus. Mereka mau turut berpartisipasi dalam progam vaksinasi ini,” ucap Dewa.

Dikemukakan dia, rendahnya cakupan vaksinasi di Kabupaten Paser dikarenakan masih rendahnya pemahaman masyarakat tentang manfaat vaksin. Oleh karena itu ia mengimbau tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk memberikan pemahaman tentang manfaat vaksin sebagai pencegah penyebaran Covid-19.

“Kendala kita di sasaran, untuk stok vaksin tidak ada masalah. Masyarakat masih banyak yang takut untuk divaksin. Maka dari itu, kami imbau tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat,” ujar Dewa.

Dewa menilai vaksinasi yang saat ini dilakukan bertujuan untuk memberikan kekebalan tubuh. Dengan terbentuknya kekebelan tubuh setiap orang, maka akan terbentuk kekebalan komunal/kekebalan kelompok. Kekebelan komunal minimal 70 persen dari jumlah penduduk kita yang menjadi sasaran vaksinasi yaitu 70 persen dari 209.554 jiwa.

“Manfaatnya orang-orang yang sudah divaksin kemungkinan tertular kecil karena sudah ada antibodi. Jika tertular Covid-19, orang yang sudah divaksin masih bisa tahan, tidak jatuh pada fase yang berat,” kata Dewa.

Di samping itu, manfaat dari mengikuti vaksinasi, lanjut Dewa, masyarakat akan mendapat kemudahan ketika berurusan dengan pemerintah terutama untuk masyarakat yang ingin melakukan perjalanan ke luar daerah.

“Saat ini Pemerintah telah menurunkan persyaratan bagi yang sudah divaksin dosis kedua, cukup dengan tes antigen. Sedangkan yang baru mendapat vaksin dosis pertama, tetap menggunakan tes PCR,” tutup Dewa.


Pewarta : Hutja, Editor : Ropi’i

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *