Agrowisata Jamkis Land Binaan BPP Batu Engau Dukung Program Paser Berbuah

Tana Paser – Agrowisata Jamkis Land Garden di Desa Kerang merupakan binaan UPTD Balai Penyuluhan Pertanian Batu Engau yang dikembangkan dalam rangka mendukung program Paser Berbuah.

“Kita mendorong obyek-obyek wisata di Kaltim khususnya di Kabupaten Paser untuk dikelola, misalnya perkebunan, kehutanan dan sub sektor hortikultura dengan menanam sayuran dan buah-buahan,” kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (DTPH) Paser Erwan Wahyudi saat mengunjungi Agrowisata Jamkis Land, Senin (12/8/2024).

Pemkab Paser, kata Erwan, mendorong sinergi antara obyek wisata di wilayah setempat dengan obyek lainya seperti halnya agrowisata.

Terintegrasi obyek wisata dengan lainnya, kata dia, nakan lebih menarik dan memiliki nilai ekonomis, baik bagi pengunjung maupun para petani.

Jamkis Land Garden merupakah salah satu binaan dari Balai Penyuluh Pertanian Batu Engau.

Menurut Erwan, agrowisata ini sejalan dengan program pemerintah yakni paser berbuah.

“Nanti kita harapkan para penyuluh untuk terus turun kelapangan dan terus melakukan pembinaan sehingga program paser berbuah ini tercapai yang dimana merupakan kebijakan Bupati Paser,” ucap Erwan.

Agrowisata Jamkis Land Garden berjarak lebih kurang 55 kilometer dari kota Tana Paser.Tidak hanya menjadi tempat wisata saja. lokasi ini menjadi tempat edukasi pertanian bagi pengunjung untuk melihat berbagai macam Buah buahan yang ada.

Pemilik Jamkis Land, Muhamad Iswan, menyebut usahanya itu berdiri di lahan seluas 3 hektar. “Banyak jenis tanaman tersedia di sini seperti jambu kristal, belimbing, jeruk, kelengkeng,durian, sawo ,jambu citra, dan lain-lain,” kata Iswan.

Agrowisata ini beroperasi di akhir pekan pada Sabtu dan Minggu swrta hari libur nasional. Senin hingga Jumat tempat ini dilakukan perawatan guna menjaga produktifitas tanaman yang ada. Biaya masuk ke sana dikenakan Rp5 ribu per orang. Jamkis Land Garden menyediakan berbagai fasilitas seperti, gazebo, tempat bermain anak, kolam renang dan wahana agrowisata.

Pewarta: Irfan, Editor: Hutja

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *