Paser Penyagga Pangan IKN, Ini Program Yang Akan Dilakukan

Tana Paser, McKabPaser- Bupati Paser dr. Fahmi Fadli saat membuka Forum Konsultasi Publik rancangan awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2023 menyampaikan bahwa sektor pertanian akan menjadi sektor andalan dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat ibu kota negara (IKN).

Menanggapi hal itu Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Yusuf mengatakan ada beberapa program yang akan dilakukan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Paser untuk mewujudkan Paser sebagai penyangga pangan IKN diantaranya meningkatkan produksi tanaman pangan.

Berdasarkan data atau hitungan statistik Kabupaten Paser selama dua tahun ini termasuk daerah surplus pangan dalam hal beras.

“Tahun ini memang ada penurunan tingkat produksi, tetapi hitungan BPS, kita termasuk daerah surplus beras, ” kata Yusuf di Tanah Grogot, Rabu (2/2/2022).

Untuk meningkatkan produksi pangan ini, katanya perlu dukungan sarana dan prasarana pertanian seperti bantuan bibit dan bantuan teknologi pertanian.

“Soal dukungan peningkatan produksi pangan ini, Bupati Paser sudah menyampaikan komitmennya pada acara forum konsultasi publik, ” katanya.

Untuk meningkatkan produksi pangan ini, pemerintah telah menyiapkan lahan untuk pengembangan produksi tanaman pangan sebanyak 4 ribu hektare .

Diakui Yusuf, memang ada kendala dalam meningkatkan produksi pangan diantaranya keterbatasan sumber daya alam yakni tingkat kesuburan tanah yang rendah.

Untuk mengatasi itu, pada tahun 2023 akan dilakukan gerakan pengapuran tanah untuk meningkatkan kesuburan tanah.

“Selama ini untuk kegiatan pengapuran tanah masih mengandalkan anggaran yang bersumber APBN, untuk tahun 2023 akan dianggarkan dalam APBD II, “Jelas Yusuf.

Selain gerakan pengapuran tanah, untuk meningkatkan produksi pangan adalah penggunaan benih varietas unggul lokal yang sudah beradaptasi dengan kondisi lahan.

” Selama ini, kita menggunakan benih varietas unggul nasional,” katanya.

Jika menggunakan benih varietas unggul lokal, kata Yusuf, peningkatan produktivitasnya lebih tinggi jika dibandingkan dengan benih varietas unggul nasional.

“Pada acara Forum Konsultasi Publik, ada lima jenis benih varietas unggul lokal sudah disampaikan dan akan diujicobakan, ” katanya.

Yusuf juga menambahkan permasalahan lain dari peningkatan produksi adalah fenomena dampak iklim yaitu banjir dan kekeringan.

“Solusinya menangani kondisi ini adalah perceptan pembangunan bendungan lambakan dan Telake sehingga Bsa mengairi dan mengendalikan banjir di lahan sawah di wilayah kecamatan Long Kali dan sekitar nya, ” Jelasnya.

Upaya yg perlu dilakukan adalah perceptan pembangunan bendungan lambakan dan Telake sehingga Bsa mengairi dan mengendalikan banjir d lahan2 sawah d kecamatan long kali dan sekitar nya

Sementara untuk mengatasi keterbatasan SDM terutama penyuluh pertanian, pemerintah daerah telah membentuk penyuluh swadaya.

“SK penetapan penyuluh swadaya sudah ditandatangani Bupati Paser, ” katanya.

Pewarta: Ropi’i

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *