Produksi padi di Paser belum banyak diminati masyarakat

TANA PASER, MCKabPaser – Produksi padi petani di Kabupaten Paser belum diminati karena kebanyakan masyarakat masih mengkunsumsi padi dari luar daerah seperti padi dari Sulawesi dan Kalimantan Selatan.

“Pola pikir masyarakat belum kearah pangan lokal. Harapan kami, masyarakat bisa mengkonsumsi padi petani kita,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Paser Taharuddin, Jumat (20/11/2020).

Pemkab Paser telah berupaya meningkatkan produksi pertanian salah satunya dengan memberikan bantuan bibit, alat-alat pertanian dan pembinaan lain terhadap kelompok tani.

Taharuddin mengatakan salah satu program pembinaan di DKP yakni Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM).

“Program ini wadah bagi para petani untuk menyerap gabah, untuk diolah menjadi beras kemasan, sehingga bisa menjadi brand (merek) lokal,” ujar Taharuddin.

Melalui PUPM Taharuddin berharap bisa tumbuh toko tani masyarakat, yang nantinya akan tumbuh otlet-otlet yang menyediakan pangan yang segar dan bebas pestisida.

Sejak tahun 2019 DKP Paser sudah melakukan pembinaan dengan memberikan bantuan Rp200 juta kepada dua kelompok tani, yakni kelompok tani di Desa Sebakung Taka Kecamatan Long Kali dan kelompok tani Desa Suatang Ketebang Kecamatan Pasir Belengkong.

“Sementara diserap masyarakat sekitar. Karena kita belum ada sentuhan. Karena mereka terkendala penggilingan,” kata Taharuddin.

DKP dan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Paser kata Taharuddin, akan bersinergi untuk memberdayakan dua kelompok tani tersebut, sehingga mereka bisa memanfaatkan dua unit penggilingan padi yang sudah berstandar.

“Dua unit penggilingan di long kali sudah modern, bisa jadi aset untuk mengembangkan beras lokal. Karena alat itu bantuan pemerintah juga,” ujar Taharuddin.

Pewarta : Hutja, Editor : Ropi’i

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *