Tim Pupuk Nusantara UNHAN Satlak Elang Latih Pembuatan Pupuk di Sempulang

Tana Paser – Tim Pupuk Nusantara Universitas Pertahanan (UNHAN) Satuan Pelaksana (Satlak) Elang Latihan Integrasi Taruna Wreda Nusantara (Latsitardanus) memberikan pelatihan pembuatan pupuk kepada petani di Desa Sempulang Kecamatan Tanah Grogot. Kabupaten Paser dalam program Latihan Integrasi Taruna Wreda Nusantara (Latsitardanus) ke-44 tahun 2024.

Kegiatan dipimpin oleh Perwira Koordinator Wilayah (Pakorwil) Unhan RI, Kolonel Ckm Nurhadiyanta, S.Si., M.Si. bersama Tim Dosen Unhan RI terdiri dari Dosen Prodi Biologi FMIPAM Unhan RI Nadya Farah, S.Si., M.Si., Ph.D., dosen Prodi Teknik Mesin FSTP Unhan RI, Nick Holson MS, S.T., M.T., dan 6 orang Kadet Mahasiswa UNHAN RI.

Sinergitas Tim Unhan RI ini dilakukan Yontarlat Elang/III, bersama Pemerintah Kecamatan Tanah Grogot, dalam program Latihan Integrasi Taruna Wreda Nusantara (Latsitardanus) ke-44.

“Di Desa Sempulang, distribusi pupuk Nusantara menjadi fokus utama untuk mendukung hasil panen yang optimal bagi para petani,” kata salah satu Tim Dosen Unhan RI, Nadya Farah, S.Si., M.Si., Ph.D.

Dari pusat produksi, pupuk ini disalurkan dengan cermat ke lahan-lahan pertanian anggota kelompok tani, memastikan ketersediaan tepat waktu dan jumlah yang memadai.

Nadya mengatakan, anggota kelompok tani yang mayoritas berkebun sayur, turut dilatih dalam pembuatan pupuk dengan biaya murah, cara yang mudah dan dengan bahan-bahan sederhana.

“Pelatihan kepada petani agar mereka mempelajari teknik aplikasi yang efektif serta dosis yang tepat sesuai jenis tanaman yang ditanam,” imbuh Nadya.

Dalam kegiatan ini, dilakukan pemantauan secara berkala dilakukan untuk memastikan pupuk digunakan dengan efektif. Tim juga melakukan evaluasi untuk menilai efisiensi penggunaan pupuk dalam meningkatkan produktivitas Perkebunan Sayur.

Pendampingan teknis dari tim ahli pupuk Nusantara Unhan RI juga diberikan kepada kelompok tani. Dosen dan kadet mahasiswi membimbing mereka dalam pemilihan pupuk yang sesuai, teknik aplikasi yang tepat, serta memantau kondisi tanaman untuk memastikan pertumbuhan yang optimal.

Nadya menuturkan, tujuan proyek ini adalah untuk tidak hanya meningkatkan hasil pertanian, tetapi juga untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang mahal.

“Selain itu, kami berharap bahwa upaya ini akan memberikan dampak positif yang lebih luas bagi kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan,” tuturnya.

Pewarta: Hutja, Editor: Ropi’i

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *