Kementerian PUPR Prioritaskan Tiga Langkah Penanganan Banjir di Kalsel

Jakarta, MCKabPaser – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau lokasi terdampak bencana banjir di Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Senin (18/1/2021).

Banjir terjadi di sebagian wilayah Kota/Kabupaten Provinsi Kalsel yang disebabkan intensitas hujan tinggi sejak Selasa (13/1/2020) lalu hingga menyebabkan sungai-sungai besar seperti Sungai Barito dan Martapura meluap ke permukiman.

Presiden Joko Widodo mengatakan dalam kunjungan kerjanya ke Kalsel ingin memastikan tiga hal yang perlu diprioritaskan untuk penanganan tanggap darurat, yakni percepatan peningkatan konektivitas untuk membuka daerah terisolir, proses evakuasi, dan ketersediaan logistik bagi masyarakat terdampak banjir.

“Pertama untuk infrastruktur jembatan yang rusak saya sudah meminta kepada Menteri PUPR dalam 3-4 hari bisa diselesaikan sehingga mobilitas distribusi barang tidak terganggu. Kedua juga mengenai evakuasi saya lihat di lapangan tertangani dengan baik dan ketiga logistik pengungsi, ini yang penting karena hampir 20.000 masyarakat dalam pengungsian. Tiga hal itu yang penting untuk kita lihat sehingga kekurangan yang ada bisa dibantu Pemerintah Pusat selain logistik dari Pemprov/Pemkab/Pemkot,” kata Presiden Jokowi melalui siaran pers yang diterima Selasa (19/1/2021).

Kementerian PUPR sendiri dalam mendukung upaya tanggap darurat telah menerjunkan 4 unit alat berat berupa excavator dan 1 unit Dozer, 3 unit dump truck serta 2 unit mobil double cabin untuk angkutan barang. Selain itu juga dipasang 3.162 unit bronjong, 6.000 unit sandbag, 30 unit pompa air berkapasitas 520 liter yang tersebar di titik genangan air.

Menteri Basuki juga telah menginstruksikan untuk segera dilakukan perbaikan/penggantian infrastruktur jembatan yang rusak dengan Jembatan Bailey paling lama Kamis (21/1/2021) sudah dapat difungsikan untuk mobilitas masyarakat. Dua jembatan dengan kondisi rusak parah sudah ditinjau Menteri Basuki yakni Jembatan Tabunio II pada Lintas Selatan Kalsel (Sp Liang Anggang-Pelaihari-Batu Licin) dan Jembatan Sungai Salim di Lintas Tengah Kalsel (Banjarmasin-Tanjung-Batas Kaltim).

“Kalau kondisi seperti ini harus dikerjakan 24 jam. Sekarang sudah dipasang sheetpile, tinggal dipasang Baley. Saya ingin paling lambat hari Kamis sudah dapat dilalui,” tutur Menteri Basuki.

Jembatan Bailey untuk menggantikan Jembatan Sungai Salim saat ini sudah dalam tahap dirangkai dan siap dipasang. Sementara untuk Jembatan Tabunio II siap dikirim dan di lokasi sedang dilakukan pemasangan sheetpile baja untuk melintas orang dan kendaraan kecil. Sementara lalu lintas di wilayah tersebut, khususnya jalur Banjarmasin-Batu Licin sementara dialihkan di Kecamatan Pelaihari.

Selain perbaikan infrastruktur, Kementerian PUPR juga mendukung upaya tanggap darurat salah satunya melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III, Ditjen Sumber Daya Air (SDA) dengan memberikan bantuan 4 buah perahu karet serta 8 pelampung kepada Pemkab Banjar untuk evakuasi warga terdampak banjir serta menyiapkan 2 unit mesin speed boat.

Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kalsel, Ditjen Cipta Karya juga telah menyalurkan sebanyak 4 unit Mobil Tangki Air berkapasitas 4000 liter, 30 unit Hidran Umum berkapasitas 2000 liter untuk pemenuhan kebutuhan air bersih, serta 4 unit mobil toilet, 7 unit toilet portable, dan 2 unit mobil tinja untuk keperluan sanitasi. (Foto: Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR).

Sumber : http://infopublik.id/kategori/nasional-sosial-budaya/503675/kementerian-pupr-prioritaskan-tiga-langkah-penanganan-banjir-di-kalsel#

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *