Berhasil Atasi Penyakit Frambusia, Bupati Paser dapat Penghargaan dari Kemenkes

Tana Paser –Berhasil mengatasi penyakit Frambusia, Pemerintah Daerah Kabupaten Paser mendapat penghargaan berupa sertifikat bebas Frambusia dari Kementerian Kesehatan.

Sertifikat diserahkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin kepada Bupati Paser yang diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Romif Erwinadi, di Jakarta, Selasa (21/02/2023).

Penghargaan ini diberikan kepada 103 Bupati/Walikota, bersamaan dengan peringatan Hari Neglected Tropical Diseases (NTDs) sedunia.

Ikut mendampingi Asisten Penyerahan sertifikat yang diterima Asisten Romif, didampingi Kabid ) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Paser, dr. Ainun Jariyah.

“Serifikat ini diberikan karena Pemda berhasil melakukan eradikasi atau pemusnahan penyakit Frambusia,” kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Paser, dr. Ainun Jariyah yang ikut mendampingi Asisten Pemerintahan dan Kesra Romif Erwinadi menerima penghargaan itu.

Frambusia, kata Ainun, merupakan penyakit yang muncul karena adanya bakteri Treponema Pallidum, disebabkan karena pola hidup yang tidak bersih.

“Di Paser penyakit ini lama sudah tidak ditemukan, sejak 2009 lalu,” katanya.

Penyakit ini umumnya dikenal masyarakat dengan sebutan korengan, yang sudah sangat akut hingga menggerogoti tulang. “Korengan ini sering dikerubungi lalat. Saat ini sudah tidak ada lagi di Kabupaten Paser,” ucapnya.
Pada bulan Oktober 2022 lalu, telah dilakukan penilaian oleh Kementerian Kesehatan terhadap 19 puskesmas untuk mensurvei apakah penyakit tersebut masih ada.

Eradikasi, atau upaya penghapusan jenis penyakit ini dilakukan Pemda Paser melalui berbagai kegiatan penyuluhan, deteksi dini di penjaringan sekolah, pemeriksaan atau skrining Frambusia di sekolah-sekolah dan di puskesmas keliling, serta kegiatan rapid tes pada anak yang diduga suspek Frambusia di beberapa lokasi.

“Kami lakukan juga tes kepada seluruh dokter di 19 puskesmas, termasuk tes kepada Kepala Dinas Kesehatan,” ucapnya.

Promosi kesehatan juga dilakukan ke sekolah-sekolah, posyandu, puskesmas keliling, dan media sosial, dalam rangka pencegahan penyakit tersebut.

“Kami juga melaksanakan peningkatan kompetensi bagi petugas kesehatan. Alhamdulilah, kami dapat nilai cukup untuk dinyatakan Paser termasuk daerah yang telah eradikasi Frambusia,” tutup Ainun.

Pewarta : Hutja Editor : Ropii

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *