Meski sering turun hujan, BPBD Paser tetap waspada karhutla

Tana Paser – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Paser, Ruslan, mengatakan meski hujan terjadi beberapa hari terkahir ini namun belum mengindikasikan berakhirnya musim kemarau. Karena itu, pihaknya terus mewaspadai kemungkinan terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

“Prediksi BMKG, kita masih terus mewaspadai kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Hujan yang turun masih hujan ringan,” kata Ruslan, Kamis (14/9).

Ruslan mengatakan berdasarkan prediksi BMKG, musim hujan baru akan terjadi pada Januari atau Februari mendatang. Meski sudah ada turun hujan, Ruslan menyebut saat ini masih musim kemarau.

“Walaupun ada hujan masih sifatnya rendah. Hujan baru mulai di bulan Januari atau Februari berdasarkan prediksi BMKG,” imbuhnya.

Ruslan mengimbau semua pihak untuk mewaspadai dampak dari musim kemarau diantaranya karhutla, kekeringan, gagal panen, dampak lingkungan, dan dampak lain yang diakibatkan El Nino.

BPBD Paser, katanya, telah melakukan koordinasi dengan perangkat daerah terkait untuk memetakan potensi ancaman yang diakibatkan dari kekeringan.

Melalui tim reaksi cepat, BPBD Paser telah menjalin koordinasi lintas sektor untuk mengatasi persoalan yang terjadi.

“Bukan hanya karhutla, dampaknya juga ke masyarakat kekurangan air, pertanian, perkebunan, perubahan ekosistem, dan dampak turunnya produktivtas ekonomi masyarakat yang bergantung pada sektor pertanian,” ungkap Ruslan.

BPBD Paser, lanjut Ruslan, bersama perangkat daerah terkait juga melakukan estimasi kebutuhan yang berdampak pada sektor pertanian dengan tujuan untuk mengurangi risiko dampak yang ditimbulkan.

“Kami memberikan masukan dan dinas terkait yang melakukan program upaya penanggulangan,” ujarnya.

Ruslan mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar. Imbuan tersebut terus disampaikan kepada masyarakat dan pelaku usaha yang terlibat dalam pemanfaatan lahan dan hutan.

Pewarta: Hutja, Editor: Ropi’i