Kasrani: Hari Pahlawan momentum refleksi pengorbanan para pejuang
Tana Paser – Kabag Fasilitasi Pengawasan dan Penganggaran Sekretariat DPRD Kabupaten Paser, Kasrani Latief, mengatakan peringatan hari Pahlawan dapat dijadikan cermin atau refleksi tentang pengorbanan, keteladanan, dan keteguhan untuk menggapai harapan masa depan dengan terus bekerja dan bekerja dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan sejahtera sebagai cita-cita perjuangan bangsa, sesuai Sila Kelima Pancasila.
“Peringatan hari pahlawan juga momentum dalam rangka menumbuh-kembangkan nilai-nilai persatuan, kepahlawanan, keperintisan, dan kesetiakawanan sosial dalam mewujudkan Indonesia EMAS” Kata Kasrani, Jumat (10/11).
Tujuan memperingati Hari Pahlawan adalah untuk mengingatkan masyarakat Indonesia agar tidak lupa pengorbanan para pahlawan dalam upaya merebut dan mempertahankan kemerdekaan.
Hari ini Jum’at, 10 November 2023, adalah Hari Pahlawan, sejarah Hari Pahlawan diawali dari pemerintah mengeluarkan maklumat yang menetapkan mulai 1 September 1945 bendera nasional Sang Saka Merah Putih dikibarkan di seluruh wilayah Indonesia.
Gerakan pengibaran bendera tersebut meluas ke seluruh daerah-daerah, salah satunya di Surabaya.
Melalui Mayor Jenderal Robert Mansergh, pengganti Mallaby, ia mengeluarkan ultimatum yang menyebutkan bahwa semua pimpinan dan orang Indonesia bersenjata harus melapor dan meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan dan menyerahkan diri dengan mengangkat tangan di atas. Batas ultimatum pada pukul 06.00, 10 November 1945.
Ultimatum tersebut membuat rakyat Surabaya marah. Puncaknya, pertempuran 10 November meletus. Perang antar kedua kubu berlangsung sekitar tiga minggu. Tokoh perjuangan yang menggerakkan rakyat Surabaya antara lain Sutomo, K.H. Hasyim Asyari, dan Wahab Hasbullah. Pertempuran tersebut menewaskan ribuan korban. Korban dari Indonesia diperkirakan 16.000 dan pihak Inggris sekitar 2.000.
Peristiwa inilah yang mendasari sehingga Setiap 10 November, negara kita tercinta memperingati Hari Pahlawan. 10 November juga dikenal sebagai Pertempuran Surabaya dan tercatat sebagai salah satu peristiwa penting dalam sejarah Republik Indonesia (RI), karena pada 10 November 1945 terjadi pertempuran besar pasca kemerdekaan.
Kasrani menambahkan nilai kepahlawanan sejatinya tidak akan pernah usang atau lekang dimakan jaman karena pada setiap waktu dapat diimplementasikan dan direvitalisasi dari generasi ke generasi sepanjang masa sesuai perkembangan jaman. Ini juga sebagai salah satu bentuk penghargaan atas jasa dan pengorbanan para pahlawan dan pejuang untuk mewujudkan kemerdekaan dan menjaga tetap utuhnya negara kesatuan Republik Indonesia”.
Ia mengingatkan “sebagai generasi penerus bangsa, memperingati hari pahlawan salah satunya adalah dengan merawat kemerdekaan. Tidak hanya itu, seluruh anak bangsa juga memiliki tugas untuk meneruskan cita cita para pahlawan atas Bangsa Indonesia. Setidaknya ada tiga cita-cita dari para pahlawan yang wajib diteruskan. Pertama, melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Kedua untuk memajukan kesejahteraan umum, dan ketiga mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Marilah kita bersyukur dan menunjukkan rasa syukur dengan saling membantu sesuai porsi dan berdoa agar para pemimpin di Indonesia mengambil langkah yang bijak untuk menyelesaikan pembangunan. Sudah waktunya kita sadar bahwa perjuangan memang berbeda namun arahnya satu. Untuk para Pahlawan semoga kalian semua tersenyum melihat kemajuan Indonesia yang sekarang. Terima kasih atas perjuangannya, kini waktunya generasi kami yang menggantikan”,
Ia mengajak semua pihak mengisi pembangunan disegala bidang sesuai profesi dan Bidang kita masing-masing dalam mewujudkan tujuan pembangunan yaitu “Melindungi segenap bangsa Indonesia, memajukan Kesejahteraan Umum dan Mencerdaskan Kehidupan Bangsa” dan Peringatan Hari Pahlawan sebagai Penyemangat dan memperkuat perjuangan kita dalam mewujudkan Indonesia EMAS.” Mengakhiri Penjelasannya.