Dua Desa di Paser ditetapkan sebagai Percontohan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak
TANA PASER, MCKabPaser – Sebanyak dua desa Kabupaten Paser telah dipilih sebagai field project atau proyek percontohan desa ramah perempuan dan anak oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Keputusan itu disampaikan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Paser, Amir Faisol, saat sosialisasi pengarusutamaan gender dan pembentukan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA), Kamis (21/10/2021).
“Desa Songka di Batu Sopang dan Desa Janju di Tanah Grogot dipilih kementerian sebagai percontohan desa ramah perempuan dan peduli anak,” katanya.
Amir mengemukakan pertimbangan dipilihnya dua desa itu karena Desa Songka dipimpin Kepala Desa perempuan. Sementara Desa Janju dipilih karena dinilai pemerintah desa setempat memiliki komitmen tinggi di terhadap pemberdayaan perempuan.
Di Kalimantan Timur, hanya Kabupaten Paser dan Berau yang dipilih Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sebagai percontohan DRPPA untuk tahun 2022.
Ada 10 indikator yang menjadikan sebuah desa disebut sebagai DRPPA salah satunya pengorganisasian yang baik terhadap perempuan dan adanya kelengkapan data yang memuat jumlah perempuan dan anak.
Sosialisasi tentang DRPPA ini diikuti puluhan perangkat daerah dan forum perempuan dan anak dalam rangka mengintegrasikan perencanaan program sehingga tercipta keadilan dan kesetaraan gender dan perlindungan terhadap hak-hak anak.
Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber yakni dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa Provinsi Kaltim dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Pada kegiatan ini hadir Kepala Bidang Pemberdayaan Kelembagaan dan sosial Budaya Masyarakat Provinsi Drs. Noor Fathoni.
Amir berharap melalui sosialisasi DRPPA semua pihak memiliki kepedulian tentang pengurustamaan gender dan perlindungan anak, mengingat indeks pembangunan gender di Paser masih rendah, sekitar 72 persen.
Kepala Bidang Kesetaraan Gender Provinsi Kaltim Dwi hartini menilai dua desa di Paser yang telah dipilih memiliki potensi menjadi Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak ( DRPPA).
“Tujuan kegiatan saat ini menyamakan persepsi dan semangat untuk menuju desa ramah perempuan dan peduli anak,” kata Dwi.
Untuk menindaklanjuti hal ini pihaknya akan membuat forum sehingga 10 indikator penilaian yang disyaratkan dapat terpenuhi.
Ia berharap semua pihak berkomitmen untuk mencapai desa ramah perempuan dan peduli anak.
“Kita sudah memiliki persepsi sama. Kabupaten/kota menindaklanjuti secara teknis dan Kabupaten Paser telah melaksanakan jobdesk untuk mencapai persamaan gender menuju desa ramah anak,” tutup Dwi.
Pewarta : Adhitia, Editor: Hutja