Kasus Diare di Paser Meningkat, Waspadai Ciri-cirinya

Tana Paser – Humas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panglima Sebaya Kabupaten Paser dr. Hadiwijaya mengatakan selama sebulan terakhir terjadi peningkatan pasien diare di rumah sakit tersebut.

“Saat ini kasus diare meningkat di RSUD, di klinik-klinik juga penuh pasien diare,” kata Hadiwijaya, Selasa (02/08/2022).

Peningkatan kasus terlihat sejak Juni lalu. RSUD Panglima Sebaya mencatat kasus diare per Juni sebanyak 24 kasus, dan ada peningkatan dua kali lipat kasus di bulan Juli.

Hingga pekan ketiga bulan Juli, pasien diare di ruang rawat anak sebanyak 77 pasien.

“Data hingga tanggal 24 Juli ada 77 kasus,” ujar Hadiwijaya.

Adapun ciri-ciri anak terserang diare diantaranya badan lemas karena BAB yang terlalu sering, demam tinggi dan atau disertai kejang, anak rewel, terjadi penurunan kesadaran, mata lebih cekung dan keinginan untuk minum terus menerus karena dehidrasi berat.

“Anak yang BAB-nya makin sering disertai muntah berulang dan sulit untuk minum, serta diare berdarah. Ini harus segera dibawa ke layanan kesehatan,” kata Hadiwijaya.

Hadiwijaya mengimbau masyarakat waspada, dan dapat melakukan pencegahan diare dengan selalu berperilaku hidup bersih dan sehat.

“Senantiasa menjaga kebersihan, mencuci tangan dengan cara yang benar menggunkan sabun terutama setiap setelah BAB dan sebelum menyiapkan makanan terutama untuk anak-anak kita,” terangnya.

Hadiwijaya kembali mengingatkan untuk mencegah diare, orangtua yang memiliki bayi usia 0 sampai 6 bulan untuk tetap memberi ASI dan makanan pendamping ASI. Program imunisasi juga jangan sampai terlewatkan.

Upaya pencegahan dapat dilakukan dari menjaga kebersihan lingkungan seperti membuang tinja bayi dan anak-anak dengan cara yang benar.

“Perlu diperhatikan jika anak-anak di rumah mengalami BAB lebih dari tiga kali dalam sehari dengan konsistensi lebih lunak atau cair maka perlu beberapa tindakan,” ujar Hadiwijaya.

Langkah yang bisa dilakukan dengan memberikan minum yang cukup untuk mencegah dehidrasi dengan oralit, tetap berikan makanan dan asi/susu sebelum diare.

Pewarta : Hutja, Editor: Ropi’i

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *