RSUD Panglima Sebaya Siapkan ruang baru atasi lonjakan pasien

Tana Paser – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panglima Sebaya Kabupaten Paser mengalami lonjakan pasien sehingga harus memadatkan pasien melebihi kapasitas normal .

Humas RSUD Panglima Sebaya, dr. Achmad Hadiwijaya, mengatakan lonjakan pasien terjadi pada ruang perawatan anak dan penyakit dalam.
“Normalnya satu ruangan diisi 28 orang, sekarang dipadatkan menjadi 42 orang. Langkah ini kami lakukan dengan tetap mematuhi standar layanan dan tenaga medis,” kata Hadiwijaya, Senin (29/1).

Hadiwijaya mengatakan lonjakan pasien di ruang anak kebanyakan pasien Demam Berdarah Dengue (DBD), sementara pasien penyakit dalam kebanyakan adalah pasien radang paru-paru.

Selain memadatkan pasien, kata dia, RSUD Paser juga memfungsikan satu ruangan baru pasca direnovasi untuk mengatasi persoalan ini.
Ia menegaskan, RSUD Panglima Sebaya tidak pernah menolak pasien meski terkendala jumlah ruangan.

“Semua pasien diterima, tidak ada yang ditolak. Kami evaluasi mana yang harus segera dilayani yang sifatnya darurat, dan mana yang bisa ditangani dengan rawat jalan,” terang Hadiwijaya.

Hadiwijaya menilai kasus DBD ini perlu menjadi perhatian serius karena menurut catatan RSUD Panglima Sebaya, pada Desember 2023, terdapat 4 pasien DBD yang meninggal dunia dari 139 pasien DBD di bulan itu.

“Untuk tahun 2024 ini, sejak awal Januari ada 120 kasus DBD,” ujarnya.

Kasus DBD hampir terjadi setiap tahun namun baru tahun 2024 ini terjadi lonjakan tinggi. Terakhir kali kondisi serupa terjadi pada 2016.

Menurut Hadiwijaya, tingginya intensitas hujan membuat banyaknya genangan air sebagai sarang nyamuk Aedes aegypti di lingkungan masyarakat.

“Anak-anak rentan terkena DBD karena efek berat dari virusnya. Orangtua diharap waspada dan jangan lengah,” ucap Hadiwijaya.

Ia mengimbau masyarakat untuk segera memeriksakan saat anak mengalami demam lebih dari empat hari.

“Kami juga mengimbau perlunya gerakan masyarakat dalam menjaga lingkungan dan memastikan kesehatan dengan asupan gizi yang cukup dan berisitirahat,” tutupnya.

Pewarta: Hutja, Editor: Ropi’i

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *