Berita

MUI Paser Bina Pelajar Cegah Paparan Penyakit Masyarakat

TANA PASER – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Paser memberikan pembinaan kepada pelajar melalui kegiatan dialog guna mencegah  adanya penyakit masyarakat. 

Kegiatan yang digelar di Gedung Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kabupaten Paser, Selasa (7/10/2025), menghadirkan perwakilan dari tiga agama, Islam, Kristen, dan Katolik.  Hadir juga Satpol PP, Psikolog Ahli Klinis Pertama pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panglima Sebaya,

Ketua Komisi Ukhuwah Islamiyah dan Kerukunan Umat Beragama MUI Kabupaten Paser, Ahmad Ependi, mengatakan kegiatan itu merupakan wadah untuk membahas beragam persoalan sosial yang marak terjadi di kalangan pelajar, seperti penyalahgunaan obat-obatan, seks bebas, pergaulan bebas, hingga kecenderungan menyakiti diri sendiri.

“Tujuan kegiatan ini adalah memberikan pemahaman kepada pelajar tentang pentingnya nilai-nilai agama sebagai benteng moral dari perilaku menyimpang.

Menurut Effendi, agama merupakan benteng moral yang paling kuat untuk melindungi anak-anak kita dari pengaruh negatif,

Ia berharap agar peserta yang hadir dapat menjadi pionir perubahan positif di lingkungan sekolah dan masyarakat.

Peserta yang hadir diharapkan bisa menjadi contoh dalam membentengi diri dari pengaruh penyakit masyarakat, serta menyebarkan ilmu yang diperoleh hari ini kepada teman-temannya,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Satpol PP Kabupaten Paser, Guntur, memberikan apresiasi terhadap kegiatan tersebut.

Kegiatan seperti ini sangat bagus karena bisa menjadi ruang edukasi bersama. Kami sering menemukan berbagai kasus kenakalan remaja di lapangan, mulai dari pergaulan bebas hingga aksi kebut-kebutan di jalan,” kata Guntur.

Ia menegaskan bahwa penanganan penyakit masyarakat tidak bisa dilakukan hanya oleh pemerintah atau pihak sekolah saja.

Orang tua juga harus berperan aktif di rumah. Di sekolah ada guru, di rumah ada orang tua, dan di luar kami dari Satpol PP turut menjaga ketertiban. Semua unsur harus bersinergi,” tegasnya.

Melalui dialog lintas agama ini, MUI Kabupaten Paser berharap kolaborasi antarumat beragama dapat memperkuat upaya bersama dalam menekan perilaku menyimpang di kalangan pelajar serta membentuk generasi muda yang berakhlak dan berkarakter kuat.

Narasumber Kegiatan:

1. H. Guntur, S.Sos., M.M. – Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Paser

2. Ismail, S.Ag., M.Pd. – Tokoh Muslim, Guru, dan Da’i

3. Pdt. Fresyer Mithel Tamba’ani, S.Th. – Tokoh Kristen, Ketua Majelis Wilayah III Gereja Pentakosta di Indonesia (GPdI) Kabupaten Paser, Kalimantan Timur

4. Sr. Maria Celinda, S.Pd. – Tokoh Katolik, Pimpinan Biara Susteran Santa Perawan Maria (SPM) Tanah Grogot

5. Indah Jati Pratiwi, M.Psi. – Psikolog Ahli Klinis Pertama pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panglima Sebaya, Tanah Grogot

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *