Raker Pariwisata Kaltim di Paser: Medsos Media Tanpa Batas untuk Promosi

Tana Paser – Dalam rangka mengoptimalkan teknik pemasaran wisata, Dinas Pariwisata Provinsi Kaltim menggelar Rapat Kerja (Raker) bidang pemasaran pariwisata se-Kaltim tahun 2024 di Kabupaten Paser selama dua hari sejak Rabu (7/2).

Raker tersebut diikuti Dinas Pariwisata se-Kaltim yang diawali dengan kegiatan ramah tamah pada Selasa (6/2) malam di hotel Kyriad Sadurengas.

Mewakili Bupati Paser, Staf Ahli Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Arief Rahman mengatakan banyak hal yang dapat dirumuskan melalui Raker ini.

“Membuat agenda kerja serta menciptakan kolaborasi untuk bersama-sama membangun sektor pariwisata di Kalimantan Timur menjadi lebih baik lagi dan semakin dikenal luas di seluruh nusantara,” kata Arief.

Arief berharap kedatangan peserta Raker menjadi bagian dari promosi daya tarik wisata yang Kabupaten Paser miliki.Oleh karena itu, ia berpesan peserta Raker dapat memanfaatkan sebaik mungkin kesempatan selama berada di Paser untuk meng-explore, berkunjung dan menikmati objek wisata.

“Baik itu dengan bersantap kuliner khas Paser, mencari oleh-oleh UMKM lokal, mengenal seni dan budaya serta tempat-tempat wisata unggulan seperti gunung boga ataupun lebih viral dikenal netizen gunung embun,” ujarnya.

Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata pada Dinas Pariwisata Provinsi Kaltim, Restiawan Baihaqi, selaku panitia Raker, mengatakan keberadaan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kaltim membuat adanya lonjakan wisatawan tahun 2023.

“Sekitar 400 persen lonjakan wisatawan tahun 2023. Kondisi ini harus kita manfaatkan untuk memasarkan pariwisata Kaltim,” ujarnya.

Sementara Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Kaltim, Ririn Sari Dewi, mengatakan berdasarkan hasil evaluasi dan tercantum dalam Rencana Strategi (Renstra) 2024 -2026, terdapat kendala dalam memasarkan wisata di Kaltim salah satunya yakni belum maksimalnya kerjasama dan sinergi antar stakeholder pariwisata.

“Makanya diperlukan Raker ini untuk menyamakan pandangan dalam memasarkan wisata. Ada 406 titik wisata berbasis alam dan budaya di Kaltim yang sangat potensial,” ucap Ririn.

Dalam memasarkan produk dan daya tarik wisata, kata Ririn, diperlukan cara pemasaran kreatif melalui storytelling, gamification, Newsjacking, testimoni, muvlog berbasis platform digital yang disebarkan melalui media sosial (medsos) Instagram, YouTube, dan TikTok.

“Digitalisasi mempunyai peran penting memberikan kesan. Pemasaran di media sosial perlu karena media ini tanpa batas,” ujarnya.

Raker yang diikuti kabupaten dan Kota se-Kaltim ini akan membahas strategi pemasaran pariwisata. Kegiatan ini berlangsung dua hari ini dan akan berakhir dengan orientasi lapangan ke objek wisata Gunung Boga atau Gunung Embun pada Kamis (8/2).

Foto: Mahmud

Pewarta: Hutja, Editor: Ropi’i

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *