Satu Sekolah di Paser Simulasi Pembelajaran Tatap Muka

TANA PASER, MCKabPaser – Pemerintah Kabupaten Paser menggelar simulasi pembelajaran tatap muka di SDN 002 Tanah Grogot, Sabtu (02/01/2021), sebagai persiapan dibukanya pembelajaran baru tahun 2021.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Paser Murhariyanto mengatakan SDN 002 merupakan sekolah pertama di Kabupaten Paser yang menggelar simulasi pembelajaran tatap muka dengan protokol kesehatan.

“Baru satu sekolah yang siap, kami memantau kesiapan seluruh sekolah yang ada di Kabupaten Paser,” kata Murhariyanto.

Saat simulasi sejumlah siswa dihadirkan dengan menggunakan seragam sekolah. Ketika ingin masuk area sekolah mereka dicek kelengkapan masker dan dicek suhu tubuh menggunakan thermogun oleh para guru.

Para siswa juga diminta untuk mencuci tangan sebelum memasuki kelas. Saat di dalam kelas para siswa duduk secara berjarak.

“Dalam 1 kelas maksimal 18 siswa, tidak ada istirahat maupun kantin setelah belajar langsung pulang,” jelas Murhariyanto.

Dalam syarat pemenuhan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara langsung Murhariyanto mengatakan pihak sekolah harus melengkapi fasilitas seperti tempat cuci tangan, dan toilet yang bersih.

“Saat simulasi tinggal jaga jarak, dan pengukuran suhu tubuh yang kita ujikan hari ini,” ungkap Murhariyanto.

Disdikbud Paser kata dia sebelumnya telah menyosialisasikan rencana pembelajaran tatap muka kepada seluruh perangkat daerah dan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah serta Satgas Penanganan Covid-19.

Dikemukakannya, semua pihak setuju dengan catatan setiap sekolah memenuhi persyaratan protokol kesehatan untuk mendapatkan izin dari Bupati selaku Ketua Satgas Penanganan Covid-19.

Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian Sekolah Dasar Bidang Pembinaan Sekolah Dasar pada Disdikbud Paser Agus Wintoro mengatakan pembelajaran tatap muka dibagi menjadi dua sesi.

“Dalam pembagian kelas 1,2 dan 3 dimulai pukul 08.00-09.00, dan kelas 4,5,6 pukul 08.00-09.40. Rata-rata pembelajaran perkelas sekitar 20 menit,” kata Agus Wintoro.

Agus Wintoro menjelaskan selama penerapan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara tatap muka, jika di daerah sekitar sekolah terpapar covid-19 maka pembelajaran dihentikan sementara.

“Kita hentikan dulu pembelajaran, kondisi aman baru dibuka lagi”, ujarnya.

Agus Wontoro berharap dari simulasi ini dapat memberikan gambaran pada para pemangku kepentingan.

“Kondisi inilah yang mau kita terapkan selama Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara tatap muka”, ujarnya.

Pewarta: Adhitia/Rizky, Editor: Hutja

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *