Wujudkan SDM Unggul, Sinta Fahmi Luncurkan Gerakan Literasi 

Tana Paser – Dalam pelaksanaan Pelantikan Pokja Bunda Literasi, di Hotel Kriyad Sadurangas, Rabu, 23 November 2022, Bunda Literasi Kabupaten Paser, Sinta Fahmi Fadli melaunching “Gerakan Literasi Keluarga”.

Kegiatan tersebut ditandai dengan penandatanganan sertifikat Gerakan Literasi Keluarga dan penandatanganan komitmen bersama melaksanakan Gerakan Literasi Keluarga oleh Bupati Paser diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesra Ir. Romif Erwinadi, M.Si dan seluruh perwakilan OPD, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Timur dan seluruh organisasi, perwakilan Sekolah. 

Sinta menjelaskan saat ini Indonesia dihadapkan pada persoalan rendahnya tingkat literasi anak bangsa, sementara tingkat persaingan di tingkat global semakin meningkat. 

“Bangsa yang bertahan dan maju bukan bangsa yang memiliki asset atau sumber daya alam yang banyak lagi, tetapi adalah bangsa yang dapat mengelola asset dan memiliki sumber daya manusia yang unggul,” kata Sinta.

Bangsa ini, kata Sinta, butuh generasi yang pandai, kritis, kreatif, inovatif, berdaya juang dan berdaya saing tinggi serta punya kemampuan beradaptasi dan fleksibel dalam menghadapi segala rintangan dan tantangan kehidupan, tentu ini sejalan dengan Visi Bupati Paser, menciptakan Paser MAS (Maju, Adil dan Sejahtera)”

Ia menambahkan melalui Gerakan Literasi Keluarga, bisa lahir generasi  unggul dan generasi yang literat. Untuk bisa mencapai itu, semua pihak harus bersama-sama menciptakan suatu lingkungan yang kondusif untuk membangun budaya yang literat.

“Tentu ini hanya bisa dilakukan di lingkungan yang paling ideal dan pertama adalah keluarga. Karena keluarga adalah unit terkecil yang ada di masyarakat yang paling berperan dalam membentuk karakter seorang individu. Keluarga adalah sekolah pertama anak dalam menyerap ilmu pengetahuan” paparnya.

Sementara Ketua Fokja Bunda Literasi, Dr. Kasrani, M.Pd,  menjelaskan gerakan Literasi Keluarga  memiliki fungsi vital, karena keluarga mendidik anak dari mulai usia dini. 

Bahkan dari dalam kandungan sekalipun, keluarga tidak bisa melepaskan pendidikan anak pada sekolah atau lingkungan tanpa pernah memperhatikan pendidikan anak dari mulai lingkungan keluarga itu sendiri, apalagi kalau kita kaitkan dengan konsep merdeka belajar sekarang ini.

“Lita harus mengembalikan peran keluarga untuk memaksimalkan sumber daya yang mereka miliki guna mengembangkan karakter dan kesuksesan akademik pada diri setiap anak,” ujar Kasrani.

Ia menambahkan, keluarga harus terus memotivasi anggota keluarga untuk terus belajar menciptakan budaya positif.

Semoga dengan Literasi Keluarga, tercipta anak-anak Indonesia pada umumnya dan  khususnya anak-anak Paser yang unggul, mencintai ilmu pengetahuan dan mampu untuk berpikir kritis, kreatif dan inovatif.

“Sebagaimana yang dibutuhkan dalam persaingan global pada masa kini dan mendatang, tentu ini akan mewujudkan Paser MAS (Maju, Adil dan Sejahtera),” katanya.

Pewarta: Hutja, Editor: Ropi’i

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *