Wabup Paser Tanam Jagung di Lokasi Replanting Kelapa Sawit

TANA PASER, MCKabPaser – Wakil Bupati Paser Syarifah Masitah Assegaf melakukan penanaman jagung di lahan replanting kelapa sawit di Desa Kertabumi Kecamatan Kuaro, Selasa (09/03/2021).

Turut hadir dalam penanaman ini Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Paser Ina Rosana, Penasehat Solidariad Indonesia, Prof. Dr. Ir. Gusti Muhammad Hatta, Kabid Tanaman Pangan dan Hortikulutra Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Yusuf, dan Camat Kuaro M Sidik.

Wabup Paser Syarifah Masitah Assegaf mengatakan sektor pertanian mengalami dampak akibat pandemi Covid-19. Oleh karena itu ia mengajak masyarakat dan petani untuk bekerja lebih keras, secara terpadu dan lebih gotong royong agar makanan rakyat bisa terjamin.

“Harapan saya, jagung tidak hanya menjadi sekedar tanaman sela maupun menjadi pakan, tetapi ada keuntungan yang diperoleh,” katanya.

Masitah mengatakan ada beberapa keuntungan membudidayakan tanaman jagung sebagai sela tanaman sawit. Pertama, yakni ada tambahan pendapatan, karena dalam waktu empat bulan sudah bisa panen jagung.

Kedua, tanaman sawit lebih terawat karena terkena imbas dari perawatan tanaman jagung di sekitarnya. Misalkan pupuk untuk tanaman jagung juga diserap oleh tanaman sawit. “Keuntungan ketiga, terhindar dari kebakaran lahan. Dengan adanya tanaman jagung, petani menjadi sering menengok lahannya.

Dikemukakan Wabup Masitah manfaat keempat dari menanam jagung yaitu, akan berkurangnya gulma di sekitar tanaman sawit berkurang. “Sebab, areal di sekitar sawit telah ada tanaman jagung yang dibudidayakan, sehingga petani lebih memperhatikan kebersihan kebun.

Wabup Paser Masitah mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Solidaridad yang telah membantu mewujudkan pembangunan perkebunan berkelanjutan. “Semoga MoU yang telah dijalin dapat memberikan manfaat yang banyak terutama memberikan kesejahteraan bagi petani dan pekebun di Kabupaten Paser,” harapnya.

Sementara Penasehat Solidariad Indonesia, Prof. Dr. Ir. H. Gusti Muhammad Hatta, M.S mengatakan penanaman jagung sebagai komoditi alternatif tersebut dilakukan untuk menunjang pendapatan berkesinambungan bagi para petani sawit yang saat ini tengah melakukan peremajaan sawit, dan berada dalam periode masa tanaman belum menghasilkan.

“Inisiatif ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan para pekebun sawit,” katanya.

Selain pemetaan kebun dan pendataan profil pekebun, Solidaridad dan Pemkab Paser serta Pemerintah Desa Kertabumi dan Modang, juga melakukan pelatihan kepada pekebun mandiri tentang budidaya sawit, pembuatan kebun-kebun percontohan sebagai media pembelajaran pekebun untuk meningkatkan produksi secara ramah lingkungan.

“Solidaridad juga melakukan pendampingan kepada ibu-ibu kelompok wanita tani untuk melakukan pertanian terpadu sebagai bentuk ketahanan pangan dan bantuan ekonomi keluarga, pemanfaatan limbah sawit untuk pupuk organik cair dan kompos, pendampingan penyelesaian keterlanjuran sawit masyarakat dalam kawasan hutan,” jelasnya.

Selain agenda utama berupa penanaman jagung, Pemkab Paser juga menyerahkan secara simbolik 161 Surat Tanda Daftar Budidaya kepada pekebun di Desa Kertabumi dan Desa Modang, berdasarkan hasil pemetaan dan pendataan pekebun yang telah dilakukan oleh Solidaridad di akhir tahun 2019.

FOTO : Arman

Tim Media Center

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *