Tiga Faktor Agar Koperasi di Paser Bisa Maju

Tana Paser – Akademisi pada  Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) Tanah Grogot, Asman, S.P, M.P, mengatakan setidaknya ada tiga hal yang memengaruhi kemajuan koperasi di daerah.

“Pertama tentunya, dalam membangun apa pun termasuk koperasi, yang harus diperhatikan adalah sumber daya manusianya atau SDM,” kata Asman, menanggapi peringatan Hari Koperasi Indonesia yang jatuh pada hari ini, Rabu (12/7).

Asman yang merupakan Dekan Pertanian dan Bisnis Digital UMKT, menilai kemampuan SDM akan berdampak pada kemajuan koperasi. Ia mendorong pemerintah daerah aktif melakukan pembinaan kepada pengurus koperasi.

Asman menambahkan selanjutnya faktor kedua yang membuat sebuah koperasi maju adalah adanya manajemen atau tata kelola koperasi yang baik. Manajemen yang baik sangat berkaitan dengan kualitas SDM.

“Dan yang ketiga adalah dukungan stakeholder dari pemerintah pusat dan daerah terhadap kemajuan koperasi,” imbuh Asman.

Diketahui, Tema Hari Koperasi Indonesia tahun ini adalah “Bangga berkoperasi indonesia maju.” Asman berpendapat sudah seharusnya koperasi mengarah pada digitalisasi agar akrab dan mudah diterima oleh generasi muda.

“Seharusnya sudah ke arah digitalisasi, mau tidak mau. Pendidikan pun arahnya sudah ke sana. Karena bisa memangkas biaya operasional, memudahkan pelayanan, apalagi sesuai dengan rencana daerah mau menjadi Smart City,” terang Asman.

Kedudukan koperasi sebagai soko guru perekonomian nasional, menurut Asman, tidak bisa menafikan peran generasi muda untuk melakukan revitalisasi koperasi.

Genarasi muda saat ini, kata Asman, umumnya cenderung berpikir realistis dan konkret terhadap sesuatu.

“Misalnya pertanian, saat kita tawarkan program pertanian kepada generasi muda, mereka tidak bisa langsung kita ajak ‘ayo bertani’, tapi kita perlihatkan bukti atau hasil nyata dari pertanian yang modern, dan mereka akan tertarik,” sambung Asman menerangkan.

Asman meyakini digialisasi memiliki daya tarik bagi generasi muda untuk berkecimpung dalam dunia koperasi. Ia mencontohkan sebuah koperasi digital seperti pinjaman online (pinjol) yang saat ini banyak digunakan generasi muda.

“Contoh seperti pinjol sudah digitalisasi, kenapa tidak diarahkan sepeti itu. Bagaimana misalnya pelayanan. Dengan pelayanan mau pinjam dengan online bisa. Dengan persyaratan dan ketentuan lewat online itu mempermudah. Sepeti ini seharusnya membangun kedepan,” kata Asman.

Pewarta: Hutja, Editor: Ropi’i

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *