Jumlah Siswa Terus Meningkat, Perlu Bangunan Tiga Sekolah Baru
Tana Paser – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Paser M. Yunus Syam mengatakan pemerintah daerah perlu membangun 3 unit bangunan sekolah baru untuk mengakomodir kebutuhan siswa yang semakin meningkat.
“Kita perlu melihat terutama tumbuhnya perumahan baru di sekitar Jone sehingga perlu dibangun unit sekolah baru. Untuk itu kita berusaha mencari anggarannya,” kata M. Yunus Syam, Selasa (20/12).
Setidaknya ada pembangunan 3 unit sekolah baru, dua diantaranya di Tanah Grogot dan satu di Batu Sopang.
Yunus mengatakan alasan perlu dibangun sekolah baru dikarenakan banyak siswa bersekolah jauh dari tempat tinggalnya.Ia mencontohkan beberapa siswa SMP berdomisili di Desa Senaken yang harus bersekolah di SMP 5 Tanah Grogot.
“Jauh sekali jaraknya. Jadi kita mau bangun satu unit lokasinya antara Jone dan Senaken,” ucap Yunus.
Yunus melihat perlu dibangun 2 unit sekolah baru di Kecamatan Tanah Grogot dan 1 sekolah di Batu Sopang mengingat pertumbuhan penduduk di dua kecamatan tersebut cukup tinggi.
“Kita sudah bangun dua sekolah, SDN 002 dan SDN 035 Tanah Grogot saja keteteran menampung siswa. Perlu dibangun sekolah di daerah pengembangan,” ucapnya.
Disdikbud Paser, lanjut Yunus, berharap pemerintah pusat bisa melakukan pembangunan unit sekolah baru melalui Dana Alokasi Khusus (DAK). Namun sayangnya, tidak tersedia alokasi anggaran dari DAK pemerintah pusat untuk membangun sekolah.
“DAK sebesar Rp30 Miliar yang diterima Kabupaten Paser pada tahun 2022 bukan untuk pembangunan unit sekolah, tapi pembangunan sarana penunjang seperti UKS, laboratorium, dan sarana lainnya,” ujarnya.
Sebenarnya, kata dia, Pemerintah Daerah Kabupaten Paser bisa membangun unit sekolah melalui dana APBD.
Namun, Yunus memaklumi, Bupati Paser saat ini sedang fokus membangun infrastruktur jalan dan jembatan di pedesaan, yang menurutnya hal itu juga sangat penting untuk mendukung terselenggaranya pendidikan di daerah terpencil.
“Karena pembangunan infrastruktur juga perlu untuk mendukung pendidikan, untuk mobilisasi pendidik dan siswa, dan keperluan penyelenggaraan pendidikan di desa-desa,” tutup Yunus.
Pewarta: Hutja, Editor: Ropi’i