Bina KIM Desa Damit, Kabid IKP : KIM Penggerak Perubahan

Tana Paser – Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (Diskominfostaper) Kabupaten melakukan pembinaan sekaligus pelatihan jurnalistik bagi pengurus Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) ‘Media Duta Damit’, Desa Damit Kecamatan Paser Belengkong, Selasa (5/11/2024).

Pembinaan dilakukan Kabid Infomasi Komunikasi Publik (IKP) Diskominfostaper Paser, Asnan Lathief, Sub Koordinator Media Publik, Ropi’i, dan Sub Koordinator Kemitraan dan Pemberdayaan Komunikasi, Syarif Abdillah, serta diikuti sejumlah pegawai teknis bidang IKP.

Kabid IKP Diskominfostaper Paser, Asnan Lathief, mengatakan pembinaan dilakukan untuk memberdayakan pengurus KIM agar terampil dalam berliterasi khususnya literasi digital sehingga bisa memilah mana informasi positif yang membangun dan informasi bohong atau hoaksi hoaks.

“Selain itu KIM juga berperan sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam penyebarluasan informasi pembangunan, dan wadah bertukar informasi sesama anggota KIM yang ada di Kabupaten Paser,” kata Asnan.

Asnan menambahkan kehadiran KIM diharapkan dapat menjadi penggerak perubahan melalui penyebaran informasi pembangunan dan potensi desa.

“Oleh karenanya mereka perlu diberikan pelatihan pembuatan berita agar bisa menyampaikan informasi desa,” katanya.

Sub Koordinator Media Publik, Ropi’i, menyampaikan pentingnya literasi digital bagi pengurus KIM.

Menurutnya hoaks atau berita palsu marak tersebar di media sosial. Berita bohong ini jika terus dibiarkan dapat menimbulkan konflik sosial dan bisa merusak keharmonisan masyarakat yang selama ini terjaga dengan baik.

“Oleh karena itu penting literasi digital sebagai kemampuan untuk mencari, memahami dan menggunakan dan memanfaatkan Teknologi Informasi dan komunikasi (TIK) dengan cerdas, bijak serta tepat sesuai penggunaan dan tidak melanggar hukum,” ungkapnya.

Perkembangan yang pesat terutama teknologi informasi dan komunikasi (TIK), selain berdampak positif juga berdampak negatif.

Dampak Negatif terlihat seperti makin melimpahnya informasi yang beredar di masyarakat dan munculnya kejahatan baru seperti pencurian data pribadi, maupun kejahatan lain yang memanfaatkan teknologi serta munculnya potensi konflik sosial.

Diketahui jumlah pengguna internet di Indonesia, data awal tahun 2024 sebanyak 221 juta / 79,5 %. (penduduk Indonesia: 278 Juta).

Dari jumlah tersebut, sebanyak 191 juta orang menggunakan media sosial, 139 juta pengguna Youtube, 122 juta pengguna Instagram, 118 juta pengguna Facebook, 116 juta pengguna Whatsapp, dan 89 juta pengguna Tiktok.

Sub Koordinator Kemitraan dan Pemberdayaan Komunikasi, Syarif Abdillah, mengatakan hingga saat ini sudah terbentuk KIM di 45 desa dan dilaksanakan pembinaan secara berkelanjutan.

Kata dia keberadaan KIM harus dapat dimanfaatkan oleh desa untuk menyukseskan program pembangunan dan isu-isu sektoral di masing-masing wilayah.

Apalagi dengan bergantinya nama KIM yang sebelumnya Kelompok Informasi Masyarakat menjadi Komunitas Informasi Masyarakat, membuka peluang lebar bagi pegiat sosial dan ekonomi, serta para aktivis sosial, untuk turut membentuk KIM sebagai penggerak literasi masyarakat.

“Harapan kami dari pembinaan ini mereka juga mampu mengelola literasi menjadi nilai tambah bagi kehidupan mereka dan berdampak secara sosial di lingkungannya,” ucapnya.

Pewarta: Hutja, Editor: Ropi’i

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://iainpalopo.ac.id/https://perbarindo.org/https://itj.jakartamrt.co.id/https://www.delejcotebavi.com/https://karir.itb.ac.id/https://heartlandcomputer.com/https://www.beritabadung.id/https://www.bsn.go.id/https://kan.or.id/