Dinkes Aktif Sosialisasikan Gerakan 3 M Plus Tekan Peningkatan Kasus DBD

Tana Paser – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Paser aktif menyosialisasikan kepada masyarakat gerakan 3 M Plus guna menekan kenaikan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir.”Gerakan 3 M Plus terus dilakukan untuk mencegah DBD, terutama di kecamatan yang sering terjadi kasus seperti Tanah Grogot, Kuaro, Long Ikis, Batu Sopang,” kata Kepala Dinkes Paser dr. I Dewa Made Sudarsana, Jumat (23/6).

Adapun yang dimaksud dengan 3 M adalah menguras, menutup, dan mengubur tempat-tempat penampungan air. Sedangkan Plus dimaksud yakni antara lain memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi, melakukan gotong royong membersihkan lingkungan, memeriksa tempat-tempat penampungan air meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup, memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras, memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar, serta menanam tanaman pengusir nyamuk.

“Salah satu yang sudah dilakukan adalah pembagian bubuk abate, serta pengasapan (fogging) di daerah yang diperlukan,” kata Dewa.

Berdasarkan sampling yang dilakukan di beberapa rumah, kata Dewa, capaian Angka Bebas Jentik (ABJ) di Kabupaten Paser masih di bawah 95% atau masih beresiko terhadap penularan. Oleh karena itu gerakan 3M plus sangat penting sebagai upaya pencegahan kasus DBD di tengah masyarakat.

“Pencegahan utama DBD adalah keterlibatan masyarakat, khususnya tindakan 3M Plus,” ucapnya.

Lanjut Dewa, 3M Plus dapat dilakukan masyarakat mulai dari menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, mengubur barang bekas maupun memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti.

Selama periode Januari hingga Mei 2023 terdapat 128 kasus DBD dominasi anak-anak dengan angka kematian mencapai 3 orang.Jumlah kasus ini menunjukkan kenaikan dibandingkan pada periode yang sama pada tahun 2022. Pada tahun 2022, selama satu tahun penuh tercatat penderita DBD sebanyak 131 orang dan tidak ada kematian.

“Kami imbau masyarakat untuk menerapkan gerakan 3M Plus ini untuk mencegah timbulnya nyamuk DBD,” tutup Dewa.

Pewarta: Hutja, Editor: Ropi’i

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *