Ketua Kampung Dongeng Paser Minta Lestarikan Dongeng sebagai Warisan Berharga

Tana Paser – Setiap tahun, Indonesia merayakan Hari Dongeng Nasional sebagai bentuk penghormatan terhadap kekayaan budaya dan tradisi lisan yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Untuk merayakannya.  Hari Dongeng Nasional menjadi momen penting untuk menghargai peran dongeng dalam membentuk identitas dan memperkaya khazanah kebudayaan bangsa.

Pada generasi kelahiran tahun 70-80-an pasti akrab dengan serial film boneka Si Unyil yang bercerita tentang petualangan dan keseharian anak laki-laki bernama Si Unyil bersama teman-temannya.  Ada dua karakter dari film ini yang masih menempel di ingatan kolektif masyarakat hingga saat ini yaitu Pak Ogah dan Pak Raden  dengan gaya ketawa khas yang terkenal pemarah dan pelit. Sosok Pak Raden ini diperankan oleh Drs Suyadi yang juga pengarang dari cerita legendaris Si Unyil.  Pengaruh Suyadi sangat luar biasa dalam menghidupkan dunia dongeng di Indonesia.

Untuk penghargaan kepada  Drs Suyadi pengarang dari cerita legendaris Si Unyil, hari kelahirannya tanggal 28 November diperingati sebagai  Hari Dongeng Nasional  sejak tahun 2015. Peringatan ini dideklarasikan oleh Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Ketua Kampung Dongeng Paser, Kasrani Latief mengatakan “Makna mendongeng adalah agar anak-anak  senang dan mencintai cerita, buku, dari cerita – cerita itu lah  menciptakan imajinasi di dalam otak. Kemampuan dalam berpikir dan membayangkan hal – hal di otak kita adalah kunci kesuksesan di masa depan”.

Kasrani Latief menambahkan “Ahli parenting sepakat bahwa dongeng merupakan bagian penting dari pengasuhan anak. Sudah banyak bukti penelitian tentang dongeng yang sangat bermanfaat untuk perkembangan psikologis anak. Secara tidak langsung juga membacakan dongeng bagi anak akan membuat mereka disayangi dan diperhatikan oleh orang tua. Sehingga tidak menyebabkan degradasi moral di tengah pesatnya perkembangan teknologi saat ini. Melalui cerita dongeng, anak akan belajar mengenai kehidupan, dunia, diri sendiri maupun orang lain. Anak juga dilatih kepekaannya lewat mendengarkan cerita”. Ujarnya.

Kasrani Latief juga berpesan “kepada seluruh orang tua agar setiap malam membiasakan mendongeng kepada anak-anaknya,  dan mari kita lestarikan dongeng sebagai warisan berharga untuk generasi mendatang.”

“Selamat Hari Dongeng Nasional Tahun 2023, Mari kita bergandeng tangan melaksanakan secara bersama-sama  sesuai dengan peran kita masing-masing,  budayakan kembali bertutur/bercerita/mendongeng kepada anak setiap hari minimal menjelang anak tidur, sebagaimana yang dilakukan oleh orang tua kita dahulu kepada kita. Insya Allah generasi Emas akan terwujud membawa Bangsa Indonesia Adil dan Makmur.” Kasrani menutup penjelasannya.

Pewarta: Hutja, Editor: Ropi’i

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://iainpalopo.ac.id/https://perbarindo.org/https://itj.jakartamrt.co.id/https://www.delejcotebavi.com/https://karir.itb.ac.id/https://heartlandcomputer.com/https://www.beritabadung.id/https://www.bsn.go.id/https://kan.or.id/