Pokja Bunda Literasi: Generasi Muda Perlu diberikan Pendidikan Politik

Tana Paser – Ketua Pokja Bunda Literasi Kabupaten Paser, Dr. Kasrani Latief, M.Pd, mengatakan pentingnya pendidikan politik bagi generasi muda untuk menyukseskan penyelenggaraan Pemilu serentak 2024.

“Pendidikan politik bagi generasi muda tugas pemerintah dan lembaga pendidikan, partai politik, organisasi masyarakat, dan tokoh masyarakat,” kata Kasrani, Kamis (15/6).

Pendidikan politik bagi generasi muda, menuru Kasrani, penting digelar guna tercapainya partisipasi politik generasi muda dan masyarakat. Dengan demikian maka akan meningkatkan peran generasi muda dalam politik menuju Indonesia EMAS. 

Menurutnya, saat ini partisipasi generasi muda terhadap politi sangat kurang bahkan cuek dan acuh terhadap segala perkembangan politik di Indonesia.

Masalah yang melanda generasi muda saat ini yaitu masih ada ketakutan dari masing-masing generasi muda  untuk bergabung atu setidak-tidaknya ikut partai politik.  generasi muda  masih banyak yang belum mengetahui secara penuh politik seperti apa

Partisipasi politik adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik, yaitu dengan jalan memilih pimpinan Negara secara langsung atau tidak mempengaruhi kebijakan pemerintah (public policy).   

Kegiatan ini mencakup tindakan seperti memberikan suara dalam pemilihan umum, menghadiri rapat umum, menjadi anggota suatu partai atau kelompok kepentingan, mengadakan hubungan (contacting) dengan pejabat pemerintah atau anggota parlemen, dan sebagainya.   

Dari penjelasan diatas, maka partisipasi politik dapat diartikan adalah keikutsertaan warga biasa yang tidak mempunyai kewenangan dalam pemerintahan berdasarkan kesadaran sendiri guna mempengaruhi proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik.         

Kata Kasrani, pendidikan politik memang perlu dilaksanakan secara merata kepada seluruh masyarakat dan juga generasi muda terutama pemilih pemula.

Namun dalam proses pelaksanaan sendiri masih terdapat persoalan-persoalan yang belum bisa diatasi secara tepat dan benar. Persoalan-persoalan yang ada tersebut tentunya mengahambat proses pelaksanaan pendidikan politik dan pastinya berpengaruh terhadap tingkat partisipasi generasi muda maupun masyarakat.

Sehingga hal ini menyebabkan permasalahan yang perlu diatasi secara serius oleh pemerintah saat ini, dalam pelaksanaan pilkada baik dalam bentuk partisipasi sendiri peran serta generasi.

Kasrani juga menambahkan, faktor orang juga tidak dapat dipungkiri lagi, tekanan orang tua yang melarang anaknya untuk ikut politik yang lebih dalam. Kepercayaan masyarakat terhadap figur diwarkan partai juga merosot,  hal ini berpengaruh terhadap tingkat partisipasi politik masyarkat atau generasi muda dalam Pemilu.

Pewarta: Hutja, Editor: Ropi’i

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *