Stabilisasi Harga, Pemkab Paser Gelar Pangan Murah
Tana Paser- Pemerintah Kabupaten Paser menggelar pangan murah guna stabiliasi pasokan dan harga pangan melalui kegiatan ‘gerakan pangan murah’ yang dipusatkan di otlet pangan jalan RA Kartini Tanah Grogot, 14-16 Agustus 2023.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Paser, Taharuddin, mengatakan antusiasme masyarakat cukup tinggi mengikuti gerakan ini.
“Gerakan pangan murah untuk stabilisasi pasokan dan harga pangan ramai didatangi masyarakat,” kata Taharuddin.
Dalam kegiatan ini, otlet pangan milik pemerintah menyediakan beras premium 500 kilogram beras premium, 288 kilogram gula, 53 kilogram teriugu, dan 40 dus minyak goreng.
Penyuplai barang antara lain PT.Rajawali Nusindo dan RNI Balikpapan yang menyuplai minyak Camar refile 1 kg dan 2 kg dan merica bubuk. Turut serta pula Agen bawang April yang menyuplai bawang putih dan bawang merah asal Enrekang Sulawesi Selatan.
Pelaku usaha daging dari Kram Frozen juga menyuplai daging beku sapi dan kerbau. Sementara CV Kutai Ternak Mandiri turut menyuplai telur fres asal Balikpapan yang sarat dengan kandungan omega3. Pelaku UMKM lokal juga turut serta seperti Putri Nadh yang menyuplai produk pangan olahan dari ikan, Raja Pedas menyuplai aneka cabai dan sayuran.
UMKM Paser Berayak menyuplai makanan dan minuman olahan khas daerah, sementara UMKM Buen Kanam menyuuplai makanan olahan produk perikanan. Kelompok wanita tani Sari Mukti Desa Seluliliran Baru juga memeriahkan kegiatan ini dengan menyuplai produk pangan olahan seperti keripik talas, keripik pisang, pisang sale, dan bibit tomat.
Sementara sayuran yang disuplai dari petani lokal antara lain cabai rawit merah seharga Rp45 ribu/kg, cabai rawit merah Rp50 ribu/kg, jagung seharga Rp10 ribu untuk per tiga buah, kacang panjang Rp10 ribu per 3 biji, dan kacang panjang R5 ribu per ikat, terong ungu Rp8 ribu, tomat Rp10 ribu, cabai merah teropong merah Rp35 ribu per kilogram, cabai teropong hijau Rp30 ribu per kilogram, bunci Rp15 ribu per kilogram, terong madu Rp9 ribu, petai Rp35 ribu per ikat denga nisi 10 buah.
“Kegiatan ini juga dalam rangka memeriahkan HUT ke- 78 Republik Indonesia,” ujar Taharuddin.
Taharuddin mengemukakan pertanian dalam arti luas menjadi tulang punggung dengan tantangan dan peluangnya yang semakin terbuka. Ia menilai ketersediaan dan pasokan yang cukup dengan harga terjangkau menjadi sangat penting untuk menjaga stabilitas pangan di tengah pasca masa pandemi covid 19, adanya kenaikan harga BBM, gelombang Elnino dan perubahan iklim di berbagai wilayah di Indonesia.
“Hal itu menyebabkan beberapa daerah mengalami gagal panen sehingga memacu naiknya berbagai macam barang dan jasa, hingga menyebabkan naiknya inflasi diberbagai daerah dari kelompok bahan pangan,” ujarnya.
Otlet pangan ini, lanjut Taharuddin, memiliki peran mengakselerasi penyerapan produksi komoditas pangan dari gabungan kelompok petani dan BUMN pangan.
“Penyerapan dari petani bisa langsung ke tingkat konsumen tanpa melalui mata rantai yang panjang, sehingga masyarakat bisa mendapatkan bahan pangan berkualitas dengan harga terjangkau,” paparnya.
Ia menjelaskan, keberadaan otlet ini bukan sebagai pesaing pasar, melainkan sebagai stabilisasi harga atau pasar penyeimbang. Selain itu hadirnya otlet pangan juga sebagai media promosi bagi para petani, dengan memberikan jaminan kualitas bahan pangan dengan harga lebih terjangkau dan kompetitif bagi semua lapisan masyarakat.
Komoditas pangan lokal yang dipasarkan dipasok langsung dari gabungan petani berupa beras jenis tertentu seperti Pandanwangi. Selain itu Outlet Pangan Paser juga bekerjasama dengan BUMN Pangan seperti Perum BULOG dan PT.RNI-ID Food, Distributor, dan Perusahaan Pangan lainnya dalam mendapatkan Suplai bahan pangan yang berkualitas.
Gerakan Pangan Murah pada tiap moment-moment tertentu diantaranya adalah saat menjelang peringatan Hari Besar Keagaman Nasioanal, dalam Kondisi tertentu inflasi daerah yang tinggi dan peringatan hari besar lainnya.
Pewarta: Hutja, Editor: Ropi’i