Tim Penilai Panji Keberhasilan Pariwisata ke Paser, Ini Hasilnya..

TANA PASER, McKabPaser- Tim penilai panji-panji keberhasilan pembangunan di bidang Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur, Jumat (29/10/2021) melakukan verifikasi faktual dari dua lokasi kawasan wisata yang diunggulkan Kabupaten Paser.

Tim yang beranggotakan tiga orang yakni Profesor Dr. H. Abdul Rachim, I Wayan Lanang Nala dan Dr. Erwiantono mengunjungi dua lokasi wisata yang menjadi obyek penilaian yakni Kawasan Wisata Gunung Embun di Desa Luan Kecamatan Muara Samu dan Obyek Wisata Wahana Outbound Sahabat Kideco di Desa Samurangau Kecamatan Batu Sopang.

Saat meninjau dua lokasi itu, Sekda Paser Katsul Wijaya dan Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Paser Muksin mendampingi tim penilai.

Setelah meninjau dua lokasi yang menjadi obyek penilaian, Tim kemudian mendengarkan pemaparan langsung dari Kepala Disporapar Muksin terkait rencana strategis pengembangan pariwisata yang dihimpun dalam dokumen pembangunan pariwisata Kabupaten Paser. Setelah itu dilanjutkan dengan diskusi maupun tanya jawab dengan tim penilai yang digelar di ruang pertemuan di Kawasan Wisata Wahana Outbound Sahabat Kideco. Pada kegiatan ini hadir External Relation Team Manager Kideco Jaya Agung Suriyanto.

Sementara itu, Ketua Tim Penilai Profesor Dr. Abdul Rachim mengatakan dari pemaparan kepala Disporapar Muksin, tim mendapatkan informasi dan jawaban langsung dari seluruh pertanyaan kuisioner yang sebelumnya diisi oleh Dinas Pariwisata.

“Tidak hanya itu, kami juga mendapatkan dokumen-dokumen pendukung dari jawaban yang ada di kuisioner, ” kata Abdul Rachim.

Dari pemaparan Kepala Disporapar , Tim juga mendapatkan penjelasan visi misinya, pemberdayaan masyarakatnya dan peran pemerintahannya terhadap peningkatan pariwisata termasuk bagaimana pengembangan ekonomi kreatifnya.

“Presentasi Kepala Disporapar berikut dokumen pendukungnya menjadi portofolio yang kita nilai, ” katanya.

Menurut Abdul Rachim ada beberapa indikator yang menjadi penilaian tim terhadap keberhasilan bidang pariwisata yakni dilihat dari segi PDRB, PAD, keterlibatan masyarakat, Keterlibatan Pengusaha, dan keberlanjutan dari pengembangan wisata ini.

” Paling penting dalam pengembangan pariwisata adalah pemerintah berbuat apa, kemudian pengusaha berperan apa, kemudian masyarakat terlibat apa tidak, sebab tidak ada gunanya pembangunan jika tidak melibatkan masyarakat, ” kata dia.


Lalu, bagaimana pendapat Tim penilai terhadap dua obyek wisata yang telah dikunjungi..?


Menurut Abdul Rachim, Wisata Gunung Boga meski baru tumbuh namun ada ia melihat ada keterlibatan masyarakat di sana.


“Di Lokasi Wisata Gunung Embun, saya suka karena ada keterlibatan masyarakat di sana, ” katanya.


Sementara untuk obyek wisata Wahana outbond sahabat kideco, Abdul Rachim menilai di obyek wisata ini penuh dengan modal.


” Saya melihat ini yang pertama saya suka dengan Kideco karena dia ikut membangun, ada learning center atau pusat pembelajaran berarti ada keterlibatan pengusaha yang kuat, ” jelasnya.

Yang paling penting bagi Tim penilai, dari Wahana Outbound Sahabat kideco adalah membuat suatu sistem dimana tidak ada satupun limbah yang tidak bernilai.

Menurut Abdul Rachim untuk mendapatkan panji keberhasilan bidang pariwisata ini memang ketat persaingannya. Paser harus bersaing dengan Kabupaten lainnya yang juga memiliki keunggulan dari sektor pariwisatanya. Namun demikian jika melihat dua lokasi wisata yang diunggulkan, Paser berpeluang mendapatkan panji keberhasilan bidang pariwisata


Sementara itu, Kepala Disporapar Muksin mengatakan pihaknya sudah melakukan persiapan yang cukup matang untuk melengkapi seluruh dokumen yang diperlukan.


“Tadi dewan juri mengapresiasi bahwa dokumen-dokumen sesuai aslinya dan tim juga sudah cek ke lapangan kemudian sudah kita presentasikan,” katanya.


Menurut Muksin, semua objek wisata yang dikembangkannya tidak lepas dari peran serta masyarakat.


‘Masyarakat di situ membentuk sebuah kelompok dan mengelola, lalu kita melakukan pembinaan atau sosialisasi menentukan pemeliharaan yang diperlakukan bagi sektor wisata, ” katanya.

Ditambahkan Muksin, pendapatan asli daerah harus ditingkatkan dari sektor pariwisata karena kita selamanya tidak bergantung dengan sektor tambang.

Salah satu obyek wisata yang kita kembangkan untuk mendapatkan pendapatan asli daerah yaitu wisata gunung boga

” Kita kembangkan sehingga lebih banyak dikunjungi wisatawan luar sehingga dapat meningkatkan pendapatan asli daerah, ” Katanya.

Pewarta : Tim McKabPaser

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *