Harga Gas Elpiji 3 Kg Naik, Pemkab Paser Akan Ambil Tindakan

Tana Paser, MCKabPaser – Tingginya harga Gas Elpiji 3 kg atau sering disebut Tabung Gas Melon tentu saja sangat meresahkan masyarakat Kabupaten Paser khususnya ibu rumah tangga serta para pelaku UMKM.

Untuk itu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser dalam menyelesaikan masalah gas elpiji 3 Kg bersubsidi ini menggelar rapat internal untuk mengambil langkah-langkah yang harus ditempuh di ruang rapat seratai asisten ekbang Setda Kabupaten Paser, Kamis (13/7/2023).

Kepala Bagian Perekonomian Paulus Margita menjelaskan kegiatan hari ini yakni membahas terkait kenaikan harga gas Elpiji 3 Kg di pengecer.

Paulus mengatakan saat ini, gas elpiji 3 Kg harganya mencapai 60 ribu hingga 65 ribu padahal biasa hanya 40 ribu. Hal ini kata Paulus menimbulkan gejolak di masyarakat dengan perubahan harga yang signifikan.

Dari hasil penulusuran kata Kepala Bagian Perekonomian Paulus Margita, salah satu permasalahannya yakni di PT. Pertamina ada aturan bahwa di tanggal merah ada pengurangan kouta elpiji 3 Kg.

“Tidak ada pengiriman elpiji 3 kg, sehingga di bulan Juni ada hari libur / hari besar keagamaan, itu juga mengurangi kouta untuk Kabupaten Paser, sehingga barang otomatis berkurang padahal permintaan masyarakat tetap, bahkan cenderung naik jika menjelang kegiatan keagamaan” kata Paulus.

Hal itu membuat harga menjadi naik di tingkat pengecer tabung gas elpiji 3Kg, karena pemerintah saat ini hanya mengatur harga di level agen dan pangkalan. Selain itu, ada indikasi tabung gas elpiji 3Kg di pihak pengecer, ada dari luar Kabupaten Paser.

“Saya pernah memantau, kebetulan masih ada label berwarna kuning, warna kuning untuk elpiji 3 Kg untuk Penajam Paser Utara (PPU) sedangkan Kabupaten Paser label hitam,” jelas Paulus.

Paulus menjelaskan permasalahan yang jelas yaitu penetapan kouta Kabupaten Paser dari pusat bisa dikatakan jauh dari kebutuhan ideal. Pihaknya mengupayakan akan mengajukan kepada pemerintah pusat untuk bisa menambah kouta minyak dan gas (migas).

Terkait para pengecer Paulus menjelaskan saat ini Pemkab Paser hanya mengatur sampai tingkat pangkalan. Beberapa kali konsultasi terutama ke Pertamina Balikpapan bahwa pengecer tidak bisa dihapuskan tetapi perlu diatur.

Untuk hal itu, strateginya yang jelas dari disperindakop juga akan mengerahkan tenaga khusus untuk melakukan pengawasan terhadap distribusi barang-barang bersubsidi.

“Akan kita batasi, pengecer akan kita bina termasuk juga dalam harganya jadi tidak bisa kita lepas seperti saat ini,” ucap Paulus.

Ia menambahkan saat ini tergantung permintaan pasar, jika permintaan pasar banyak stok terbatas, maka harga naik.

“Jadi kalau kita atur, mereka harus terikat sama kita, disaat – saat langka ini bisa mencapai harga 60 ribu/ tabung 3 kg, Saat ini terdapat 3 agen elpiji di Kabupaten Paser, kalau pangkalan data yang dilaporkan sekitar 255 pangkalan,” tuturnya.

Media Center

Total Views: 15 ,

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *